Alasan The Sacred Riana Gunakan Mantra Jawa Dalam Shownya

Sebenarnya penggunaan mantra dengan bahasa Jawa bukanlah pertama kali dilakukan oleh The Sacred Riana. Pada Asia’s Got Talent musim kedua, The Sacred Riana juga menggunakan mantra berbahasa Jawa dan mampu menarik perhatian banyak orang.

Kala itu Riana berhasil masuk ke babak final Asia’s Got Talent 2017. Pada saat itu, mantra Jawa yang diucapkan oleh Riana adalah “Yen siro teko wenehene tondo”. Mantera tersebut diucapkan oleh Riana ketika dirinya perform di babak final. Jay Park merupakan juri yang ditunjuk oleh Riana untuk bermain dalam permainan yang mirip dengan Ouija Board.

Bow Vernon selaku manajer dari The Sacred Riana lantas menjelaskan alasan dibalik penggunaan mantra yang  dipakai oleh Riana.

“Sebenarnya bukan Jawa saja sih, kadang pakai bahasa latin. Kalau bahasa latin biasanya kalau adegannya ambil tema zombie. Tapi kita kan juga pengen angkat budaya Indonesia, makanya terkadang kita pakai mantra Jawa. Mantranya biasa dipakai untuk main jelangkung,” ungkap Vernon.

Meski ingin membawa budaya Indonesia, namun untuk mantra yang dipilih harus disesuaikan dengan tema yang sedang akan di perfomkan oleh Riana. Jadi tidak bisa asal memilih.

“Bahasa latin kalau temanya zombie atau mau panggil arwah. Jadi intinya kalau mau pilih mantra, harus sesuai dengan tema yang dibawakan sama Riana. Tidak bisa asal pilih, asal pakai gitu.”

Sayangnya The Sacred Riana harus gugur. Ia gagal maju ke babak semifinal. Pada show terakhirnya, The Sacred Riana menggunakan boneka voodoo dimana ia mengucapkan mantra Jawa. Setelah mengucapkan mantra tersebut, “kembaran” Riana muncul dan mengatakan “Dados rencang kuloi, kancani kulo, melu ning donyaku !,” yang berarti jadilah temanku, temani aku dan ikut keduniaku !.