Mengenal Innate Immunity, Kekebalan Tubuh Saat Lahir


Sistem kekebalan bekerja seperti komputer, ia dapat menyimpan ingatan tentang zat berbahaya apa pun yang telah masuk ke dalam tubuh. Menariknya, manusia juga memiliki kekebalan bawaan yang hadir sejak lahir tanpa harus terpapar organisme berbahaya. Ketika dihadapkan dengan virus dan organisme berbahaya, kekebalan bawaan ini memungkinkan sistem kekebalan untuk segera melawannya. Demikian juga, kekebalan ini adalah garis pertahanan pertama terhadap paparan patogen.

Temui Imunitas Bawaan

Manusia memiliki dua respon imun, yaitu imunitas adaptif dan imunitas bawaan. Respon bawaan terjadi dengan sangat cepat. Sel-sel kekebalan ini beredar di dalam tubuh untuk mendeteksi keberadaan virus. Biasanya reaksi pertama yang muncul adalah peradangan, produksi lendir, hingga demam.

Selain itu, sel yang berada dalam respons bawaan akan memberi sinyal ke sel yang berada dalam respons adaptif. Biasanya ini terjadi pada tahap infeksi selanjutnya.
Jadi cara kerja kedua sistem kekebalan ini berbeda. Imunitas bawaan adalah sistem yang bekerja secara ekstensif di dalam tubuh.

Sedangkan imunitas adaptif bekerja lebih spesifik, melibatkan sel-sel dengan spesialisasi. Keberadaan sistem imun bawaan di atas merupakan benteng pertama yang berfungsi sejak kelahiran bayi pertama di dunia.

Bagaimana cara kerja kekebalan bawaan terhadap COVID-19?

Menarik juga untuk mengetahui apa hubungan antara imunitas bawaan dan virus corona atau SARS-CoV-2. Karena virus ini baru hadir pada akhir tahun 2019, peneliti terus mengembangkan penelitian untuk mengetahui korelasinya.

Beberapa pasien COVID-19 mungkin mengalami gejala yang signifikan. Salah satu aspek provokatif adalah respon inflamasi yang berlebihan akibat kinerja sel imun bawaan. Istilah untuk kondisi ini adalah badai sitokin.

Sitokin adalah molekul yang digunakan untuk memberi sinyal pada sel. Sederhananya, itu adalah media komunikasi untuk sel-sel tubuh. Mereka memberi tahu sel-sel baik yang dekat maupun yang jauh kapan harus mengaktifkan respons imun tubuh.

Mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh

Faktanya, tidak ada hubungan langsung antara gaya hidup dan optimalisasi respon imun. Namun, peneliti telah meneliti efek dari beberapa faktor, seperti diet, olahraga, diet dan stres.

Cara terbaik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Tidak hanya baik untuk sistem kekebalan tubuh, tetapi juga untuk seluruh tubuh. Strategi yang bisa dicoba antara lain:

Makan bergizi

Kunci tubuh yang sehat adalah diet yang seimbang dan bergizi. Selain itu, perbanyak konsumsi sayuran berdaun hijau, buah-buahan, minyak ikan, probiotik dan bawang putih.

Berlatih secara teratur

Olahraga dengan intensitas sedang selama 20 menit setiap hari dapat meningkatkan sistem kekebalan Anda secara positif. Dengan demikian, respon sel terhadap peradangan juga lebih optimal. Ini juga dapat membantu menjaga berat badan ideal.

Kurangi kebiasaan buruk

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol harus dibatasi. Selain itu, berhenti merokok juga merupakan langkah penting untuk menjaga kekebalan tubuh.